Mengukur kinerja SEO

Kali ini anda akan belajar bagaimana mengukur dan menilai hasil kinerja SEO Anda.

Google Search Console

Google Search Console merupakan tool analisa terbaik dari Google itu sendiri, dan baru-baru ini memiliki facelift dengan laporan visual yang ditingkatkan.

Di bagian Performance, Anda bisa mendapatkan Performance keseluruhan untuk periode tertentu:

• Impressions – Berapa kali pengguna melihat link situs Anda pada hasil pencarian.
• Clicks – Berapa kali pengguna mengklik ke situs web Anda.
• CTR – Persentase Impressions yang menghasilkan klik.
• Average position – Average position atau posisi rata -rata situs anda ketika muncul di hasil pencarian. (Bukan pengukuran yang baik karena bisa saja anda memiliki hasil tinggi maupun rendah).

Selanjutnya, Anda dapat melihat hasil spesifik untuk:

• Queries  – Cari kueri yang cocok dengan keyword anda.
• Pages – hasil terbaik page dari clicks and impressions.
• Countries – Lokasi traffic anda.
• Devices – Melihat traffic berdasarkan desktop, tablet, dan mobile. 
• Search Appearance (tidak selalu ada) – Menampilkan hasil untuk page khusus seperti AMP, Cuplikan Kaya, dll.

Anda dapat memfilter, mengurutkan, dan mendownload hasil ini (file CSV) untuk analisa lebih lanjut.

Google Analytics

Google Analytics adalah web analytics tool paling populer. Dikemas dengan data dan metrik untuk membantu memahami bagaimana kinerja situs web anda.

Saat menelusuri berbagai tampilan, anda akan menemukan tiga metrik utama:

1) Acquisition

Acquisition metrics berguna untuk menunjukkan channels, pages, dan keywords apa yang paling menarik pengunjung untuk ke situs Anda. Lalu anda bisa membandingkan berapa banyak pengunjung baru atau pengunjung yang kembali.

• Sessions – Lamanya waktu pengguna aktif di situs Anda.
• New sessions – Jumlah pengguna baru dibanding pengguna yang kembali.
• New users – Jumlah pengguna yang mengunjungi situs anda untuk pertama kalinya.

2) Behavior

Behavior metrics memberitahu anda bagaimana reaksi pengguna pada berbagai page atau keyword di situs Anda. Anda dapat menentukan page mana yang lebih populer dan mana yang perlu diperhatikan.

• Bounce Rate – Persentase pengguna yang meninggalkan situs anda setelah membuka satu page.
• Pages / Session – Jumlah rata-rata page yang dilihat pengguna setiap sesi.
• Average Session Duration – Rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna di situs Anda per kunjungan.

3) Conversions

Jika anda sudah mencapai goals, maka Metrik Conversions menunjukkan yang mana dan di mana konversi terbaik. Anda dapat membuat goals di Google Analytics untuk melacak acara seperti newsletter subscribers, contact form submissions, dan content downloads.

• Goal Conversion Rate – Persentase konversi per channel.
• Goal Completions – Jumlah total konversi.
• Goal Value – Nilai setiap konversi.

Mari kita lihat dari mana asal pengunjung situs web Anda serta keyword dan page apa yang menarik bagi mereka.

Traffic sources (Sumber lalu lintas)

Di Google Analytics, Anda dapat menavigasi ke Acquisition > All Traffic > Channels untuk melihat dari mana traffic anda berasal:

Berikut ini ikhtisar singkat berbagai saluran:

• Organic Search – Traffic dari search engine. Contoh: Google dan Bing.
• Direct – Traffic tanpa sumber rujukan yang dapat dilacak. Contoh: pengguna mengetik URL pada bar address atau menggunakan bookmark dari browser mereka.
• Sosial – Traffic dari jaringan sosial. Contoh: Facebook, Twitter, dll.
• Referral -Traffic dari situs web lain. Contoh: pengguna mengklik link pada postingan lain.
• Other/Lainnya – Traffic dari sumber lain di mana parameter UTM_Medium salah.
• Paid Search – Traffic dari iklan pencarian berbayar. Contoh: Iklan Google.
• Email – Traffic dari campaign marketing email. Contoh: mengklik link di newsletter Anda.

UTM tracking (Pelacakan UTM)

Untuk membantu meningkatkan keakuratan sumber traffic, anda perlu menambahkan tracking parameters pada setiap link yang dapat di kontrol. 

UTM values menampilkan: 

• Source – Dari mana asal traffic. Contoh: Newsletter, Facebook, Twitter, dll.
• Medium – Bagaimana traffic datang ke situs web anda. Contoh: email, media sosial, dll.
• Campaign – Mengapa traffic datang ke situs web anda. Contoh: tanggal campaign, event spesial, peluncuran produk, dll.

UTM values adalah string teks yang dimulai dengan ‘?’ setelah alamat URL utama. Misalnya, URL yang ditandai UTM seperti ini:

https://bloggingwizard.com/css-hero-review-and-tutorial/ ? utm_source = buletin & utm_medium = email & utm_campaign = 26-09-2018

Siapapun yang mengeklik tautan contoh di atas akan mengirimkan informasi tambahan ke Google Analytics, sehingga ia tahu bahwa anda menuju ke page situs web – CSS Hero Review and Tutorial – dari email newsletter campaign tanggal 26 September 2018. 

Ada dua cara untuk menemukan informasi UTM dalam dashboard Google Analytics Anda:

1) Acquisition > All Traffic > Source/Medium:

2) Acquisition > Campaigns > All Campaigns:

Anda bisa memilih dari tiga UTM values utama – Source, Medium, Campaign – melalui Primary Dimension.

Keyword tracking

Anda juga dapat melacak kinerja Keyword Organik (tidak berbayar) ataupun Keyword Paid (berbayar)

1) Acquisition > Campaigns > Organic Keywords:

Dimensi utama default adalah ‘Keyword’, tetapi Anda juga dapat mengklik ‘Landing Page’ untuk melihat page mana dengan kinerja terbaik dan menarik traffic terbanyak.

Rank tracking

Setelah keyword dianalisis kemudian dimasukkan ke dalam konten, anda pasti ingin tahu bagaimana kinerjanya. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan rank tracking tool.

Rank tracking tool membantu untuk melacak perubahan posisi setiap hari atau setiap minggu, membandingkan kinerja Anda dengan pesaing, memantau perbedaan negara atau regional. 

Inilah beberapa Rank tracking tools online yang bisa anda gunakan:

• SEMrush
• SERPWatcher
• Peringkat SE

Baca juga : SEO Off-Page

Kesimpulan

Itulah akhir dari panduan ini.

Sekarang anda sudah tahu bagaimana SEO bekerja.

Ayo luangkan waktu dan cerna apa yang telah anda pelajari pada postingan ini. 

Kemudian, saatnya untuk mulai menerapkan apa yang telah Anda pelajari.